BAB I
PENDAHULUAN
2.1
Latar
Belakang
Dalam mengembangkan serta meningkatkan
kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan anak-anak bangsa dari
berbagai komponen pada berbagai lapisan sosial yang ada. Pihak pemerintah,
swasta, dan masyarakat sipil adalah tiga komponen besar yang menyokong
perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, ketiga komponen
tersebut seyogyanya diperankan oleh manusia-manusia yang cerdas.
Instansi perguruan tinggi sebagai salah
satu pelaksana pendidikan kemudian menjadi instrumen utama dalam melahirkan
kualitas sumberdaya anak bangsa yang kreatif dan inovatif, sehingga tidaklah
banyak bersandar padanya. Tri Dharma perguruan tinggi melalui modus eksistensi
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat kemudian menjadi
bingkai pengembangan dan pengejawantahhan ilmu pengetahuan dan teknologi
mengherankan ketika setumpuk harapan akan wacana perbaikan masyarakat, bangsa
dan negara.
Kuliah Kerja Nyata adalah suatu bentuk
pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk
hidup ditengah-tengah masyarakat di luar
kampus dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani
masalah-masalah pembangunan yang dihadapi. KKN dilaksanakan oleh perguruan
tinggi dalam upayanya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa dan
untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi.
KKN dilaksanakan dalam masyarakat di
luar kampus dengan maksud meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan
perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi, serta
seni untuk melaksanakan pembangunan yang semakin meningkat serta meningkatkan persepsi
mahasiswa tentang relevansi antara materi kurikulum di kampus dengan realita
pembangunan dalam masyarakat.
Modal ber-KKN bukan hanya ilmu yang
telah dipelajari secara formal di
perguruan tinggi, tetapi juga segala pengetahuan, pengalaman, dan intelegensi
yang dimiliki oleh masing-masing mahasiswa dengan kata lain semua yang
dikerjakan mahasiswa melalui KKN harus berdimensi luas, namun relevan dengan
upaya memajukan masyarakat dan secara nyata berguna bagi masyarakat. Hal inilah
yang melatarbelakangi dilakukannya Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNHAS di kelurahan Bangkai, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap.
1.2
Tujuan
Kuliah Kerja Nyata
Secara
umum Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah program intrakulikuler dengan tujuan utama
untuk memberikan pendidikan kepada Mahasiswa. Namun demikian, karena pelaksanaanya mengambil lokasi di
masyarakat dan memerlukan keterlibatan masyarakat, maka realisasinya harus
sekaligus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Karenanya KKN memiliki arah
yang ganda yaitu memberikan pendidikan tidak hanya dalam kelas tetapi juga
pendidikan pelengkap kepada mahasiswa untuk pengembangan diri dengan melakukan
interaksi sosial kemasyarakatan di luar kelas, dan membantu masyarakat serta
pemerintah melancarkan kegiatan sosial kemasyarakatan dan kegiatan pembangunan
di lokasi masing-masing.
Dengan demikian, melalui KKN akan terlihat bahwa perguruan tinggi bukan
merupakan suatu kelembagaan yang terpisah dari masyarakat. Akan tetapi, terjadi
keterikatan dan saling ketergantungan baik secara fisik maupun emosional antara
perguruan tinggi dan masyarakat, sehingga pada gilirannya akan terasa bahwa
peranan perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, menjadi lebih nyata.
Secara eksplisit, tujuan yang harus dicapai melalui Kuliah Kerja Nyata
(KKN) adalah:
a.
Memberi
pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman kerja nyata
dalam bidang pembangunan.
b.
Menjadikan
lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah luasnya wawasan mahasiswa.
c.
Memacu
pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri.
d.
Mendekatkan
Perguruan Tinggi kepada masyarakat.
1.3
Sasaran dan Manfaat
1. Mahasiswa
a.
Memperdalam
pengertian mahasiswa tentang cara
berpikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya
ketergantungan kaitan dan kerjasama antar sektor.
b.
Memperdalam
pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pemanfaatan ilmu, teknologi, dan
seni yang dipelajarinya bagi pelaksanaan pembangunan.
c.
Memperdalam
penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap kesulitan yang dihadapi oleh
masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.
d.
Memperdalam
pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk beluk keseluruhan dari
masalah pembangunan dan perkembangan masyarakat.
e.
Mendewasakan
cara berpikir serta mengingatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan
penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah secara pragmatis ilmiah.
f.
Memberikan
keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan pembangunan dan pengembangan
masyarakat.
g.
Memberikan
pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader pembangunan sehingga terbentuk
sikap dan rasa cinta terhadap kemajuan masyarakat.
h.
Melalui
pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan, merumuskan, dan memecahkan
masalah secara langsung akan menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian
sosial dalam diri mahasiswa dalam arti peningkatan keahlian dan tanggung jawab.
2. Masyarakat
dan Pemerintah Daerah/Institusi
a.
Memperoleh
cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan, dan melaksanakan
pembangunan.
b.
Memperoleh
bantuan pemikiran dan tenaga, dalam melaksanakan pembangunan.
c.
Memperoleh
pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi swadaya masyarakat sehingga
mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
d.
Terbentuknya
kader-kader penerus pembangunan di dalam masyarakat sehingga terjamin
kelanjutan upaya pembangunan.
e.
Memperoleh
manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam melaksanakan program-program
pembangunan yang berada di bawah tanggung jawabnya.
3. Perguruan
Tinggi
a.
Memperoleh
umpan balik sebagai hasil perintegrasian mahasiswa dengan proses pembangunan di
tengah-tengah masyarakat, sehingga kurikulum, materi perkuliahan, dan
pengembangan ilmu perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan
nyata pembangunan.
b.
Memperoleh
berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai contoh dalam
memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangan
penelitian.
c.
Melalui
kegiatan mahasiswa, dapat menelaah dan merumuskan keadaan/kondisi nyata berguna
bagi pengembangan IPTEKS, serta dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan
masyarakat, sehingga IPTEKS yang diamalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata.
d.
Meningkatkan,
memperluas, dan mempererat kerjasama dengan instansi serta departemen lain
melalui rintisan kerjasama dari mahasiswa yang melaksanakan KKN.
BAB II
GAMBARAN
UMUM POTENSI LOKASI
2.1
Kondisi
Geografis
Terletak di Sulawesi Selatan, Kabupaten Sidrap, Kecamatan Watang Pulu, Kelurahan Bangkai
apabila dari segi tofografinya didominasi oleh daratan.. Adapun keadaan umum Kelurahan Bangkai
tersebut adalah sebagai berikut :
BIDANG
PEMERINTAHAN
I.
UMUM
1.
Luas
Kelurahan : 703 Ha
2.
Batas
Wilayah :
1)
Sebelah
Utara : Desa Ciro-Ciroe
2)
Sebelah
Selatan : Kelurahan Uluale
3)
Sebelah
Barat : Kelurahan Lawawoi
4)
Sebelah
Timur : Kelurahan Uluale
3.
Jumlah
Lingkungan : 2 Unit
1)
Pallabessie
2)
Todda
Bojo
2.1 kondisi
Demografi
II.
KEPENDUDUKAN
1.
Jumlah
Penduduk Menurut
a.
Jenis
Kelamin
1)
Laki-laki : 1.037 Orang
2)
Perempuan : 1.147 Orang
Jumlah : 2.184 Orang
b.
Kepala
Keluarga : 588 KK
2.
Jumlah
Penduduk Menurut Agama/Penghayat Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
a. Islam :
1850 Orang
b. Kristen :
4 Orang
c. Katolik :
-
d. Hindu :
312 Orang
e.
Budha : -
III.
JUMLAH PERANGKAT
KELURAHAN
a. Sekretaris : 1 Orang
b. Kepala
Seksi : 3 Orang
c. Staf : 8 Orang
d. Kepala
Lingkungan : 2 Orang
e. RT : 12 Unit
f.
RW : 6 Unit
IV.
MATA
PENCAHARIAN
a.
Pertanian : 513 Orang
b.
Industri : 124 Orang
c.
PNS
: 40 Orang
d.
Polri/TNI : 3 Orang
e.
Wiraswasta : 50 orang
f.
Pensiunan : 15 Orang
g.
Peternakan : 10 Orang
2.3 Sarana dan
Prasarana
BIDANG
PEMBANGUNAN
I.
AGAMA
Jumlah Sarana
Peribadatan
a.
Masjid : 4 Buah
b.
Mushollah : -
c.
Gereja : -
d.
Vihara : -
e.
Pura : -
II.
PENDIDIKAN
a.
Jumlah
Kelompok Bermain : 1 Buah
b.
Jumlah
TK : 2 Buah
c.
Jumlah
SD : 2 Buah
d.
Jumlah
SLTP : -
e.
Jumlah SLTA :
III.
SARANA
OLAHRAGA
a.
Lapangan
Sepak Bola : 1 Buah
b.
Lapangan
Volly : 1 Buah
c.
Lapangan
Tennis Meja : 2 Buah
d.
Lapangan
Takraw : 2 Buah
IV.
SARANA
DAN PRASARANA
a.
Jembatan : 4 Buah
b.
Terminal : 1 Buah
c.
Pasar : 1 Buah
d.
Bank : 1 Buah
BAB III
IDENTIFIKASI
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH
3.1
Identifikasi
Masalah
Setelah diadakan observasi permasalahan di
sekitar kelurahan bangkai
maka timbul pemikiran mengenai identifikasi masalah. Adapun permasalahan yang
dihadapi yaitu :
·
Kurangnya pemahaman mengenai
manfaat menabung sejak dini
3.2
Pemecahan
Masalah
Malalui
observasi lapangan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi di kelurahan bangkai.
Beberapa ide yang kami angkat selaku Mahasiswa KKN untuk menjadi alternatif
pemecahan masalah tersebut kemudian kami tuangkan dalam bentuk program kerja.
Program-program inilah yang kami laksanakan selama mengikuti KKN sebagai wujud
pengabdian pada masyarakat. Adapun beberapa pemecahan masalah yaitu:
v
Memberikan
sosialisasi mengenai manfaat menabung sejak dini bagi siswa SD 3 Lawawoi
BAB IV
KEGIATAN YANG
DILAKSANAKAN
Adapun
kegiatan program kerja individu yang dilaksanakan selama kurang dari 2 bulan yaitu:
4.1
Sosialisasi mengenai
manfaat menabung sejak dini
a) Tujuan
·
Memberikan
Pemahaman mengenai manfaat menabung sejak dini bagi anak – anak di kelurahan bangkai.
·
Memberikan
motivasi untuk tetap semangat dalam
menempuh dunia pendidikan siswa – siswi SD 3 Lawawoi
b)
Target
·
Siswa
dan siswi SD 3 Lawawoi
c)
Sasaran
·
Siswa-siswi
Kelas IV SD 3 Lawawoi
d) Waktu
pelaksanaan
·
Sosialisasi mengenai
manfaat menabung sejak dini di SD 3
Lawawoi pada tanggal 1 Agustus 2015
e) Tempat
·
SD 3 Lawawoi
f) Hasil
·
Terlaksana dengan baik.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari
pelaksanaan program kerja yang telah dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan
di Kelurahan Bangkai Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap,
antara lain:
1.
Kuliah
Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk pendidikan yang memberikan pengalaman kerja bagi mahasiswa untuk berada
ditengah-tengah kehidupan masyarakat, dan memberikan kemampuan untuk selalu
mampu mengidentifikasi masalah dan pemecahannya.
2.
KKN
memberikan pelajaran kepada mahasiswa untuk mematangkan kepribadiaan dan
menumbuhkan rasa percaya diri dalam kehidupan sosial kemasyarakatan
5.2
Saran
Setelah Pelaksanaan KKN Reguler
UNHAS Gel. 90
dan melihat kegiatan pelaksanaannya di lapangan, disarankan adanya perubahan yang tejadi didalam masyarakat sesuai
dengan kegiatan kerja yang telah dilaksanakan guna membantu masyrakat di kelurahan bangkai. Terutama dalam kesadaran mengenai manfaat menabung sejak dini dan bagi
siswa SDN 3 Lawawoi semoga apa yang telah kita ajarkan dapat dilaksanakan
dan di aplikasikan dalam kehidupan sehari- hari.
semoga bermanfaat, sukses bagi kita semua
semangat KKN nya :D
semangat KKN nya :D
\\\\\\\\\